SELAMAT DATANG | Aan-Dz | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN NYA
Jadwal Resmi Moto GP 2012

TANGGAL

KEJUARAN

SIRKUIT

08 April

Qatar *

(Losail)

29 April

Spain

(Jerez)

06 Mei

Portugal

(Estoril)

20 Mei

Prancis

(Le Mans)

03 Juni

Catalunya

(Barcelona)

17 Juni

Inggris

(Silverstone)

30 Juni

Belanda **

(Assen)

08 Juli

Jerman

(Sachsenring)

15 Juli

Italy

(Mugello)

29 Juli

Amerika ***

(Laguna Seca)

19 Agustus

Indianapolis

(Indianapolis)

26 Agustus

Republic Ceko

(Brno)

16 September

San Marino

(Misano)

30 September

Aragon

(Aragon)

14 Oktober

Japan

(Motegi)

21 Oktober

Malaysia

(Sepang)

28 Oktober

Australia

(Phillip Island)

11 November

Valencia

(Valencia)

Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang
membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah
yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang
indah dan serasi.

Warna hitam, misalnya, kalau berdiri sendiri akan menimbulkan
kesan suram dan dingin. Jarang orang menyukai warna hitam
secara berdiri sendiri. Tapi, jika berpadu dengan warna putih,
akan memberikan corak tersendiri yang bisa menghilangkan
kesan suram dan dingin tadi. Perpaduan hitam-putih jika ditata
secara apik, akan menimbulkan kesan dinamis, gairah, dan hangat.
Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga
merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria,
wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia
ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna.
Pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang
indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi.
Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu
yang indah.

Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu.
Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi.
Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan
dengan mengisi kekosongan-kekosong an yang ada di antar mereka.
Ada empat hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan
keharmonisan rumah tangga.keempatnya adalah:


1. Jangan melihat ke belakang

Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah.
“Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?”
Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini.

Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan.
Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah
sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut,
tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.
Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita.
Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah,
membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu
setan sehingga kian meracuni pikiran kita.

2. Berpikir objektif

Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat.
Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah
melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah
tangga tidak secara utuh.

Jadi, cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika
dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah
pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.
Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi
emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak
becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi,
reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel,
materialistis, dan kurang pengertian.

Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati
dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup
kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus
melatih kemandirian anak-anak.

3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya

Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita.
Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki.
Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan
sudut pandangnya.

Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan.
Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah
tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling
cinta bisa punya anak lebih dari satu.


Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita.
Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah
merupakan kelebihan yang tiada tara . Luar biasa nilainya di sisi Allah.
Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan
pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki.
Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.

4. Sertakan sakralitas berumah tangga

Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga
adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau
menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan.
Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.
Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah
itu kepada sang pemilik masalah, Allah swt. Pasangkan rasa baik sangka
kepada Allah swt. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada
kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.

Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi,
dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan.
Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata. Insya Allah!

0 Comments:

Post a Comment



Design by aan-Dz @ Blogger Mania