SELAMAT DATANG | Aan-Dz | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN NYA
Jadwal Resmi Moto GP 2012

TANGGAL

KEJUARAN

SIRKUIT

08 April

Qatar *

(Losail)

29 April

Spain

(Jerez)

06 Mei

Portugal

(Estoril)

20 Mei

Prancis

(Le Mans)

03 Juni

Catalunya

(Barcelona)

17 Juni

Inggris

(Silverstone)

30 Juni

Belanda **

(Assen)

08 Juli

Jerman

(Sachsenring)

15 Juli

Italy

(Mugello)

29 Juli

Amerika ***

(Laguna Seca)

19 Agustus

Indianapolis

(Indianapolis)

26 Agustus

Republic Ceko

(Brno)

16 September

San Marino

(Misano)

30 September

Aragon

(Aragon)

14 Oktober

Japan

(Motegi)

21 Oktober

Malaysia

(Sepang)

28 Oktober

Australia

(Phillip Island)

11 November

Valencia

(Valencia)

Valentino Rossi (ketiga dari kanan), saat masih menganalisa problem motornya (Foto: Getty Images)
BOLOGNA – Finis di urutan ke-10, tentunya tak pernah jadi keinginan seorang Valentino Rossi, dalam suatu seri, terlebih di seri perdana Qatar lalu. Tapi mau bagaimana lagi? Problem dengan Ducati GP12 masih belum tuntas.

Dengan berbagai kesulitan GP12 sedari awal, Rossi memang tak pernah kehilangan semangat, tapi pada akhirnya, VR46 harus menyerahkan segala keputusan untuk memperbaiki motornya, kepada Ducati sendiri.

Laju umur VR46 memang tak bisa dihentikan, tapi gairah sang legenda hidup itu pun masih belum padam, meski diterpa masalah motor di sana-sini. Tapi yang pasti, masalah Ducati sudah diketahui, bahwa rangka haluan yang sedikit tidak tepat, mempengaruhi rangka buritan GP12.

“Umur memang akan menghakimi anda, tapi meski saya menjalani masa-masa sulit ini, anda takkan pernah lengah utnuk terus bertahan dengan semangat yang sama. Saya masih tahu bagaimana caranya memenangkan balapan,” ungkap VR46 kepada Motosprint, Kamis (12/4/2012).

“Motor ini sudah jelas, buatan (Filippo) Preziosi, sang bos. Dia juga yang merupakan otak dari semua ini. Semua terserah padanya untuk menuntun dan membantu kami,” lanjut juara dunia MotoGP tujuh kali itu.

“Masalah kami sudah sangat jelas: apa yang tak berjalan dengan benar di buritan, akselerasi yang tak maksimal, menurut saya datangnya dari masalah di set rangka haluan dan hal itu menyebabkan understeering,” tambah rider kelahiran Urbino, 33 tahun silam itu.

Masalah understeering di Ducati, memunculkan kesulitan yang lebih besar. Contohnya ketika VR46 memasuki tikungan tajam. Selain itu, The Doctor juga mengeluhkan masalah agresivitas mesin Ducati yang dinilainya terlampau ‘garang’.

“Saat saya akan melahap tikungan – sesuatu hal yang tak saya tahu sebabnya, membuat bagian depan motor ini tak bisa menahan tekanan tajamnya tikungan. Masalah understeering ini terlalu besar untuk ditangani sendiri,” sambungnya.

“Mesin motor ini juga menjadi masalah vital lainnya. Kami butuh mesin yang mudah dikendalikan: sementara mesin kami terlalu agresif, melebihi Honda dan apalagi Yamaha,” tutup eks pembalap Go-Kart tersebut.

0 Comments:

Post a Comment



Design by aan-Dz @ Blogger Mania