TANGGAL | KEJUARAN | SIRKUIT |
08 April | Qatar * | (Losail) |
29 April | Spain | (Jerez) |
06 Mei | Portugal | (Estoril) |
20 Mei | Prancis | (Le Mans) |
03 Juni | Catalunya | (Barcelona) |
17 Juni | Inggris | (Silverstone) |
30 Juni | Belanda **
| (Assen) |
08 Juli | Jerman | (Sachsenring) |
15 Juli | Italy | (Mugello) |
29 Juli | Amerika *** | (Laguna Seca) |
19 Agustus | Indianapolis | (Indianapolis) |
26 Agustus | Republic Ceko
| (Brno) |
16 September | San Marino | (Misano) |
30 September | Aragon | (Aragon) |
14 Oktober | Japan | (Motegi) |
21 Oktober | Malaysia
| (Sepang) |
28 Oktober | Australia | (Phillip Island) |
11 November | Valencia | (Valencia) |
GERNO DI LESMO – Laju fantastis Jorge Lorenzo dan Ben
Spies yang menunggang Yamaha, sempat dituding menggunakan sistem gearbox
yang tak berjeruji, seperti halnya yang digunakan tim-tim Honda dan
Ducati.
Tapi sangkalan keluar langsung daru mulut bos Yamaha, Wilco Zeelenberg, yang hanya mengklarifikasi bahwa Yamaha hanya menggunakan gearbox baru, tanpa meniru sistem persneling dan gearbox Ducati maupun Honda.
“Kami hanya mencoba mengembangkan area gearbox, tapi kami tidak menggunakan penggantian gigi yang serupa. Ada banyak cara untuk mengembangkan gearbox dengan pola pergeseran gigi yang biasa. Yang paling mahal adalah melengkapi gearbox baru dan kami tidak memilikinya,” terang Zeelenberg, seperti dilansir MCN, Kamis (12/4/2012).
“Tapi kami juga tidak menggunakan gearbox yang benar-benar standar, kami hanya berusaha melakukan transisi antara gigi yang lebih halus, itu saja,” lanjutnya.
“Mengembangkan peralatan elektronik juga hal penting, sama pentingnya seperti timing penggantian gigi. Memperbaharui perangkat elektronik dinilai penting, karena motor-motor kami lebih tangguh dari motor musim lalu, jadi kami punya banyak area settingan, terlebih karena putaran mesinnya lebih besar,” sambung eks pembalap jalanan itu.
Komentar dari tim lain pun berdatangan, tapi satu yang paling menarik, yakni dari Jerry Burgess, kepala kru teknis Valentino Rossi di Ducati. Burgess menuturkan, Yamaha memang seperti menggunakan gearbox yang sama, bahkan hasilnya hampir menyerupai gearbox Formula One. Untuk itu, Burgess siap angkat jempol untuk para teknisi Yamaha.
“Anda pasti tertipu, jika berpikir bahwa gearbox Yamaha tak istimewa. Yamaha punya sistem yang lebih halus dan maju. Saya cukup beruntung bisa melihat sistem penyettingan Yamaha dan mendalami beberapa gearbox F1 dari tim-tim besar. Dan mengetahui apa yang mereka lakukan di F1, maka saya akui, Yamaha melakukan pekerjaan yang apik,” ucap Burgess.
Tapi sangkalan keluar langsung daru mulut bos Yamaha, Wilco Zeelenberg, yang hanya mengklarifikasi bahwa Yamaha hanya menggunakan gearbox baru, tanpa meniru sistem persneling dan gearbox Ducati maupun Honda.
“Kami hanya mencoba mengembangkan area gearbox, tapi kami tidak menggunakan penggantian gigi yang serupa. Ada banyak cara untuk mengembangkan gearbox dengan pola pergeseran gigi yang biasa. Yang paling mahal adalah melengkapi gearbox baru dan kami tidak memilikinya,” terang Zeelenberg, seperti dilansir MCN, Kamis (12/4/2012).
“Tapi kami juga tidak menggunakan gearbox yang benar-benar standar, kami hanya berusaha melakukan transisi antara gigi yang lebih halus, itu saja,” lanjutnya.
“Mengembangkan peralatan elektronik juga hal penting, sama pentingnya seperti timing penggantian gigi. Memperbaharui perangkat elektronik dinilai penting, karena motor-motor kami lebih tangguh dari motor musim lalu, jadi kami punya banyak area settingan, terlebih karena putaran mesinnya lebih besar,” sambung eks pembalap jalanan itu.
Komentar dari tim lain pun berdatangan, tapi satu yang paling menarik, yakni dari Jerry Burgess, kepala kru teknis Valentino Rossi di Ducati. Burgess menuturkan, Yamaha memang seperti menggunakan gearbox yang sama, bahkan hasilnya hampir menyerupai gearbox Formula One. Untuk itu, Burgess siap angkat jempol untuk para teknisi Yamaha.
“Anda pasti tertipu, jika berpikir bahwa gearbox Yamaha tak istimewa. Yamaha punya sistem yang lebih halus dan maju. Saya cukup beruntung bisa melihat sistem penyettingan Yamaha dan mendalami beberapa gearbox F1 dari tim-tim besar. Dan mengetahui apa yang mereka lakukan di F1, maka saya akui, Yamaha melakukan pekerjaan yang apik,” ucap Burgess.
Label: MOTO GP 2012
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)